Pages

30 March, 2012

Machu Picchu di Kaki Gunung Lawu

halohaaaa brothaaa sisthaaa *macak regge*
        
    Setelah disibukkan dengan berbagai rutinitas akademis sialan, meski saya hanya mengambil sedikit sks, akhirnya Maret ini saya bisa jalan-jalan! *nyengir kuda* hehehe Now, I'm gonna tell my last -short- vacation in Karanganyar!!!
         Sebetulnya trip kali ini berawal dari keseloan saya akhir-akhir ini, setelah Ibu -alhamdulillah- akhirnya pulang dari rumah sakit, saya bisa leluasa untuk bepergian sebentar meski hanya satu hari saja. Kemudian bersama Laskar Rempong alias teman2 dekat saya di kampus, kami merencanakan sebuah mini trip di tanggal merah, yaitu hari Jumat (Hari Raya Nyepi) kemarin. Berangkatlah saya, Aura, Tedy, dan adiknya (yang nggak kalah rempngnya). Perjalanan dimulai pukul 9.30 dari meetingpoint di bawah jembatan Janti. Kami tidak tahu jalan menuju Karanganyar, samar-samar saya ingat perjalanan waktu ke Lawu dulu itu, dan akhirnya berbekal petunjuk gugel map dan ask the audiences kami sampai juga di tkp tepat pukul 12.30, yak perjalanan berlangsung selama 3 jam! Lumayan lamah, lah yahhh... Tujuankita pertama adalah Candi Sukuh!!! Here we GO!!

     Seksualitas di Candi Sukuh & Cetho: Memecah ketabuan
           
               Yaak, gairah kunjungan kami ke candi sukuh ini muncul atas nama kesamaan bentuknya yang mirip dengan struktur artefak di Machu Picchu, berbentuk tegas bujur sangkar berbeda dari bentuk candi kebanyakan di Indonesia. Ternyata area candi memang tak seluas gambarnya di gugel hehe.. namun dari isni kita bisa melihat indahnya pemandangan kaki gunung Lawu, untungnya udara dan cuaca cukup bersahabat, tidak dingin dan panas ceraaahhh!!! Sayangnya usai berjalan-jalan dan akan makan siang, hujan turun dan kami terpaksa menunggu hingga reda dengan menyantap sate ayam dan sate kelinci (sorry to say, tedy and sister were cruell!!!! iuhh~) Oh iya! Keunikan lainnya adalah seksualitas yang menyelimuti relief disini, selain secara jelas digambarkan melalui relief pria memegang penis,ada juga -dugaan kami- relief yang menganalogikan vagina. 
semisal saya berpenis


Lanjut destinasi kami berikutnya adalah Candi Cetho, perjalanan cukup berjarak 10km an, ya kalo di papan petunjuk jalan. Namun kami disuguhi pemandangan yang adorable sekaliihhh selama perjalanan tersebut >.< yaitu pemandangan hamparan perkebunan teh, dengan sejuknya udara pegunungan dan hijaunya landscape. iyuuuhh ~('o'~)

 Yuhuuu akhirnya perjalanan sampai juga di Candi Cetho, kalau tak salah ingat, jalannya lebih nanjak dari jalan di candi sukuh, untuk areanya memang lebih luas juga. Struktur punden berundak juga dimiliki oleh Candi Cetho dan Sukuh. Disini kita bisa melihat tempat sakral di paling puncak candi, dimana saat itu beberapa orang melakukan ritual disana, pun umat muslim yang kami jumpai juga melakukan ritual doa bersama disana. Selain itu disana juga ada situs Candi Kethek (monyet dalam bhs indonesia) dan Puri Saraswati (biasa juga digunakan sebagai tempat peribadatan) tempatnya masih lebih keatas dari candi utama, pun candi kethek yang tidak sempat kami kunjungi karena masih agak jauh dan menanjak -..- Disini figur seksualitas lebih vulgar digambarkan dengan relief vagina dan penis di pelataran kedua.


saat vagina bertemu penis
         Yipiieee... itu tadi sekelumit caper alias catatan perjalanan kecil saya untuk wisata religi di Karanganyar. Tepat pukul 4 kami pulang ke Jogja, tentunya dengan waktu yang lebih lama yaitu 3,5 jam karena.. nyasar! Grrr =_= It was quite tiring yet fun!

See youuuuu! ;)
*hug n kisses*

No comments:

Post a Comment